Ramadan tahun ini rasanya luar biasa. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana biasanya aku menjalaninya dengan biasa-biasa aja. Maksudku, 30 hari berjalan dengan baik-baik aja. Nggak sedih, nggak kecewa, semuanya seolah "mudah". Tapi tahun ini, bagiku ini Ramadan paling berat setelah delapan belas tahun aku menemui bulan yang sama. Hampir 30 hari selalu kuhabiskan dengan menangis, benar-benar menangis hingga bantal basah dan air mata kering. Aku tidak tahu kenapa, tapi rasanya hatiku kosong. Rasanya benar-benar kosong, tapi penuh dengan kecemasan dan ketakutan yang aku tak tahu asal mulanya. Setiap hari rasanya kepala pusing, lelah bertengkar dengan isi kepala sendiri. Aku benar-benar menghadapi fase distress yang menyita banyak energi. Lalu, aku bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang salah denganku? Kenapa Allah menempatkanku pada kondisi seperti ini? Kenapa Allah memintaku melalui semua ini? Ya Rabbi, apa yang salah? Setiap hari pertanyaan-pertanyaan itu hadir m...
Menulis adalah cara mengingatkan diri sendiri.