Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Sebelum Usia 25

Salah satu mimpiku lagi, aku pengen jadi penulis buku sebelum menginjak usia 25 tahun. Aku pengen merangkum ceritaku dan cerita banyak orang yang diam-diam setahun terakhir kuriset dan riset masih akan berlanjut sampai nanti karena nggak ada kata "usai" untuk belajar. Semesta itu lucu juga ya, di lingkungan yang sempit saja ada banyak kisah yang berbeda antara nyawa satu dengan nyawa yang lainnya. Semakin sering meneliti dan mengamati sekitar, aku jadi dapat banyak pelajaran. Tentang hidup, tentang rasa, tentang cita, semuanya. Kadang bahkan ketika riset sosial kulakukan, semesta seolah berusaha menamparku karena aku kurang bersyukur. Banyak sekali kisah orang-orang yang kutemui yang begitu luar biasa, mendengar ceritanya saja sudah pasti aku tak akan kuat jika ada di posisinya. Ya Rabbi, betapa besar kuasaMu menguatkan mereka. Nanti ya, dua atau tiga tahun lagi, semoga bukuku ada di jajaran rak best seller toko buku. Bukan hanya untuk dibaca, tapi dimaknai isinya dan d...

Semesta Tidak Pernah Menjanjikan Apa-apa

Hai. Lama sekali tidak bersua ya? Sudah berapa tahun? Semoga doa yang kulangit kan dikabulkan, karena jika dikabulkan, artinya kamu selalu dijaga-Nya. Lama tidak menulis tentang kamu. Mungkin tentang kita, tetapi dengan porsi yang berbeda. Aku turut bahagia mimpimu telah diwujudkan oleh-Nya. Semoga semakin bersyukur dan dilapangkan rezekinya di tempat yang baru nanti. Semesta memang tidak menjanjikan apa-apa. Semesta tidak berjanji apakah nanti kamu memang benar-benar seseorang yang dipilih-Nya untuk sama-sama berproses menuju tujuan yang sebenarnya. Semesta tidak pernah berjanji, apakah nanti ketika kita bertemu kembali, kita masih sama-sama sendiri. Perjalanan masih panjang, masih banyak bakti mimpi yang harus aku perjuangkan. Masih banyak cita yang harus kuwujudkan. Masih banyak harapan yang harus kujadikan kenyataan. Supaya nanti, ketika kita bertemu kembali, kita sudah sama-sama dalam wujud yang lebih baik. Entah lebih baik untuk orang lain, atau lebih baik untuk masing-...

Sudah Minta Maaf ke Orangtua?

Bapak mengajariku bahwa ada tiga kata sakral yang harus dimengerti dan digenggam erat oleh manusia. Satu, namanya tolong. Yang kedua, namanya terima kasih. Yang ketiga, yang paling sulit, maaf. Yang ketiga, yang bagi banyak orang termasuk aku, paling sulit untuk digenggam. Bukan hanya diucapkan dan hanya berhenti disitu. Namun dimaknai dan dihayati hakikatnya. Pagi tadi, karena sebuah alasan di rumah, aku ngambek sampai nangis-nangis. Ini kali pertama setelah sekian lamaaaa terakhir kulakukan. Mungkin karena lagi dalam fase capek-capeknya, mungkin sabarku tadi kurang, emosi juga lagi nggak stabil. Bahkan tadi nyuci aja sambil nangis-nangis, pokoknya drama banget. Aku nangisnya diam-diam, pokoknya jangan sampai ketahuan deh. Waktu udah lega, aku keluar. Mamak lagi masak di dapur, tapi cuma diam aja. Biasanya ngajak ngomong aku. Waduh, udah agak takut waktu ini. Nggak lama, aku denger percakapan Bapak sama Mamak. "Kenapa nangis?" tanya Bapak. "Gapapa, cuma capek,...