PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF DIGITAL DI YOGYAKARTA

[I0219077] [RINI KHOIROTUN NISA] Penulis Mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik

A. Latar Belakang

Transformasi budaya digital mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan manusia dan mengakibatkan semakin banyaknya manusia yang bergantung pada perangkat teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu, industri kreatif digital dinilai berpeluang lebih besar dalam menciptakan suatu bisnis yang bernilai tinggi dibandingkan industri kreatif lainnya. Yogyakarta menyimpan potensi besar pada sektor industri kreatif digital. Namun, kurangnya sarana pengembangan industri kreatif digital di Yogyakarta menjadi salah satu kendala. 

Pusat industri kreatif digital di Yogyakarta hadir sebagai bangunan yang mewadahi kegiatan pengembangan industri kreatif digital seperti edukasi, eksperimen, produksi, promosi, dan ekshibisi. Perancangan pusat industri kreatif digital memerlukan desain yang dapat menyediakan lingkungan kreatif, mengoptimalkan kegiatan pengembangan industri kreatif digital, dan memiliki ekspresi bangunan agar dapat menarik calon pengguna bangunan serta masyarakat. 

Menanggapi hal tersebut, maka diterapkan prinsip arsitektur kontemporer pada perancangan bangunan. Arsitektur kontemporer merupakan suatu gaya arsitektur yang menampilkan kebaruan dan menggambarkan kebebasan dalam berekspresi. Pendekatan arsitektur kontemporer digunakan sebagai metode desain untuk menyelesaikan permasalahan dengan menghadirkan desain yang ekspresif dan inovatif sehingga dapat menstimulasi kreativitas. 

Setelah membaca beberapa jurnal yang ada di website jurnal milik uns, saya semakin tertarik untuk membahas ini. Jurnal yang saya bahas adalah jurnal milik web arsitektur UNS yaitu jurnal ilmiah di website Senthong. Jurnal ini ditulis oleh Kanya Timur Manojna Anindita, Rachmadi Nugroho, dan Ummul Mustaqimmah.

B. Tujuan Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis pentingnya penerapan arsitektur kontemporer pada perancangan pusat industri di Kota Yogyakarta.

C. Pembahasan

Pusat industri kreatif di Yogyakarta dengan pendekatan arsitektur kontemporer merupakan infrastruktur pendukung pengembangan industri kreatif digital yang dapat mewadahi kegiatan seperti kolaborasi, edukasi, eksperimen, produksi, promosi, dan ekshibisi. Penerapan prinsip arsitektur kontemporer diwujudkan pada perancangan pusat industri kreatif digital di Yogyakarta, yaitu pada pemilihan lokasi tapak, pengolahan tapak, bentuk dan tampilan, sistem konstruksi bangunan, serta pengolahan kualitas ruang. 

a. Lokasi Tapak

Lokasi terpilih harus memenuhi karakteristik arsitektur kontemporer, khususnya kenyamanan hakiki pengguna yang diwujudkan pada tata guna lahan yang sesuai, kemudahan akses, dan berada pada daerah yang memiliki potensi pengembangan pendidikan, perdagangan, dan hiburan. Lokasi tapak terpilih berada di Jalan Ring Road Utara, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 

Pemilihan tapak berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 yakni potensi area Kecamatan Depok yang termasuk dalam Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) III. Wilayah SKP III memiliki potensi pengembangan pendidikan, perdagangan, serta akomodasi pendukung kepariwisataan di Yogyakarta. Selain itu lokasi tapak juga tergolong strategis dikarenakan berjarak dekat dengan beberapa institusi pendidikan seperti UPN, UII, dan STMIK AMIKOM yang memiliki program studi yang berkaitan dengan komputer dan industri kreatif digital di Yogyakarta.

b. Pengolahan Tapak 

Pengolahan tapak ditekankan pada aspek-aspek arsitektural seperti orientasi, pencapaian, klimatologi matahari, dan kebisingan di sekitar lingkungan tapak. Pengolahan tapak menerapkan empat prinsip arsitektur kontemporer yaitu kenyamanan hakiki, fasad yang transparan, ruang yang terkesan terbuka, serta memaksimalkan elemen lansekap. Keempat prinsip arsitektur kontemporer tersebut diterapkan guna mewujudkan terciptanya lingkungan yang kreatif bagi pengguna. 

Prinsip kenyamanan hakiki diterapkan pada aspek orientasi bangunan yang menghadap ke arah utara dengan mempertimbangkan view potensial menuju tapak yang lebih mudah terlihat dari arah kedatangan pengunjung, yakni dari Jalan Ring Road Utara. Selain itu, prinsip kenyamanan hakiki juga diterapkan dalam peletakan akses menuju bangunan. Main entrance dan main exit ditempatkan pada sisi utara tapak yang berbatasan dengan Jalan Ring Road Utara sehingga memudahkan akses. Sisi timur tapak yang berbatasan dengan Jalan KH Wahid Hasyim difungsikan sebagai side entrance yang diperuntukkan sebagai akses servis sehingga tidak mengganggu sirkulasi pengunjung. 

c. Bentuk, Tampilan, dan Sistem Konstruksi Bangunan 

Pengolahan bentuk dan tampilan massa menerapkan prinsip arsitektur kontemporer yaitu gubahan massa yang ekspresif dan dinamis. Bentuk massa bangunan pusat industri kreatif digital merupakan “single mass” sehingga pola kegiatan pada bangunan ini saling terintegrasi. Massa bangunan memiliki bentuk dasar berupa bidang persegi panjang yang kemudian diproyeksikan secara tiga dimensi. Selanjutnya massa tersebut diduplikasi sebanyak empat kali dan disusun dengan level ketinggian yang berbeda.

Bentuk massa yang ekspresif diwujudkan dengan cara menarik massa bangunan melewati sumbu simetri sehingga menimbulkan bentuk baru yang berkesan dinamis. Sistem konstruksi yang digunakan untuk mendukung bentuk bangunan ini yaitu menggunakan space frame dengan tipe flat cover pada upper structure, kolom beton pada super structure, dan pondasi tiang pancang pada sub structure.

d. Pengolahan Kualitas Ruang Prinsip 

Kenyamanan hakiki diterapkan dalam pengolahan kualitas ruang seperti pencahayaan dan penghawaan. Bangunan pusat industri kreatif digital dengan pendekatan arsitektur kontemporer di Yogyakarta menggunakan pencahayaan alami sebagai sumber penerangan serta pembentuk atmosfer ruang. Atmosfer ruang diciptakan melalui pengolahan bukaan yang dapat menimbulkan suasana berbeda dan menimbulkan kesan rekreatif yang dapat merangsang kreativitas.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan teori yang telah dikaji, terdapat tujuh prinsip arsitektur kontemporer yang diterapkan pada bangunan, yaitu memaksimalkan elemen lansekap, gubahan massa bangunan yang ekspresif dan dinamis, penggunaan material dan teknologi masa kini, fasad yang transparan, konsep ruang yang terkesan tebuka, harmonisasi antara ruang bagian dalam dan ruang bagian luar, serta kenyamanan hakiki. Ketujuh prinsip tersebut menjadi pedoman dalam proses perancangan pusat industri kreatif digital di Yogyakarta. 

a. Prinsip memaksimalkan elemen lansekap diterapkan dalam pemanfaatan view, pemilihan orientasi, dan pengolahan lansekap untuk menciptakan koneksi visual dan non-visual dengan lingkungan di sekitar tapak serta menjadikan lansekap sebagai penghubung bangunan dengan lingkungan di sekitar bangunan. 

b. Prinsip gubahan massa bangunan yang ekspresif dan dinamis diterapkan dalam pengolahan gubahan massa dan sistem struktur untuk menciptakan bentuk gubahan massa yang ekspresif sehingga menjadikan bangunan sebagai identitas, landmark, dan ciri khas sebuah pusat industri kreatif digital yang berlokasi di Yogyakarta. 

c. Prinsip penggunaan material dan teknologi masa kini diterapkan dalam pengolahan tampilan dan pemilihan sistem struktur dengan cara menerapkan material dan sistem teknologi bangunan modern yang berpengaruh terhadap optimalisasi kualitas bangunan pusat industri kreatif digital namun tetap aplikatif dan efisien.

d. Prinsip fasad yang transparan diterapkan dalam pengolahan tampilan dengan cara menerapkan material transparan pada fasad bangunan agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam bangunan.

Penerapan prinsip arsitektur kontemporer pada bangunan pusat industri kreatif digital diwujudkan dalam pemilihan lokasi tapak, pengolahan tapak, bentuk dan tampilan bangunan, kualitas ruang, serta sistem konstruksi bangunan. Melalui prinsip arsitektur kontemporer tersebut dihasilkan desain sebuah bangunan yang dapat menyediakan lingkungan kreatif, mengoptimalkan kegiatan pengembangan industri kreatif digital, serta memiliki ekspresi bangunan agar dapat menarik calon pengguna bangunan dan masyarakat.