Langsung ke konten utama

Mengkhawatirkan Masa Depan


Pernahkah kalian mengkhawatirkan masa depan? Sejenis ketakutan akan banyak hal yang mungkin akan terjadi. Jika pernah, mungkin aku sedang ada di posisi yang sama dengan kalian.

Akhir-akhir ini aku menjadi was-was, tidak seperti biasanya. Takut tapi menjadi terlalu takut. Ketakutan itu lalu bermetamorfosa menjadi rasa khawatir yang sangat tinggi, membuat sering bertanya-tanya "apakah aku bisa?"

Pertanyaan itu selalu muncul. Dan memang benar, musuh terberat kita adalah diri kita sendiri. Kita punya banyak orang yang percaya pada kita, tapi hal itu akan percuma jika kita saja tidak bisa percaya pada diri kita sendiri. Aku merasakannya.

Pertanyaan-pertanyaan berbahaya dan mengkhawatirkan selalu muncul. Misalnya, apa saya bisa diterima di universitas itu? Kiranya siapa nanti yang akan membersamai saya di masa depan? Besok kira-kira saya kerjanya jadi apa ya? Apa saya bisa meraih mimpi saya? Sadarkah kita bahwa pertanyaan berbahaya itu ternyata datang dari diri kita sendiri? Penjelmaan dari ketidakraguan pada diri sendiri, juga ketidakpercayaan terhadap rencana-Nya? Kenapa kusebut pertanyaan berbahaya? Sebab pertanyaan-pertanyaan itu jika tidak kita sikapi dengan baik, mampu menjadi bom atom yang bisa meledak sewaktu-waktu.

Ketidakraguan yang datang dari diri sendiri memang tidak bisa disalahkan. Namun, ketidakraguan itu bisa kita ubah, bisa kita proses agar menjadi bentuk yang lebih baik, yakni sebuah kepercayaan. Apakah kamu pernah merasa rendah diri, misalnya bertanya-tanya : Apakah orang seperti saya layak menjadi mahasiswa di kampus A? Apakah orang seperti saya pantas bersanding di sebelah orang yang luar biasa seperti dia? Apakah semuanya akan baik-baik saja?

Aku pikir, itu semua adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah apabila kita terus terjebak dalam situasi tersebut. Terjebak dengan terus merasa takut dengan berlebihan. Lalu, bagaimana?

Percayakan saja hidupmu kepada Tuhan. That's the point. Manusia mungkin bisa berencana, tapi sehebat-hebatnya rencana manusia, rencana-Nya selalu yang paling hebat. Coba tutup matamu sejenak, lalu bernafaslah. Nikmati detik demi detik yang berlalu, sambil katakan : "Sekalipun nanti semuanya tidak akan baik-baik saja, Allah tahu bahwa aku akan baik-baik saja."

Kita punya sebaik-baik penjaga, kenapa harus takut? Ubah keraguan-keraguan itu menjadi sebuah kepercayaan. Kepercayaan bahwa semua akan baik-baik saja di bawah kuasa-Nya. Aku tahu tidak ada yang mampu menebak dan meramal masa depan, tapi kita bisa berproses untuk menyiapkan masa depan agar hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan, bukan?

Kuharap, siapapun yang sedang membaca ini, selalu dimudahkan dalam berproses mengejar cita dan mimpi. Semoga selalu diberkahi hidupnya, semoga dihilangkan segala keraguan yang ada dalam hatinya, dan semoga kelak, entah lima atau sepuluh tahun mendatang, kita akan bilang kepada diri kita sendiri :

"Untuk diriku di masa lalu, terima kasih pernah berjuang untuk hari ini."



Rini Khoirotun Nisa,
Yogyakarta, 27 Juni 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan dan Para Perindu

Hujan dan Para Perindu Ia jatuh, membawa kabar dari alam, Ia bilang, tuan senja sedang haru Ia menelusup, lewat jendela kaca kamar seorang perempuan, Ia pikir, perempuan itu sedang sendu Di tangannya ada selembar surat kulit kayu Yang tak henti dibaca sebagai penyalur rindu Sebagai pengingat perpisahan tanpa peringatan Yang membuatnya menjadi bisu Di mata perempuan itu, hujan selalu istimewa Suaranya menjelma menjadi musik penenang kalbu Rintiknya menjelma menjadi petrikor yang siap untuk dihidu Alirannya menjadi kurir pengantar berpaket-paket rindu Karena hujan adalah magis bagi para perindu Yogyakarta, Maret 2018. Rini Khoirotun Nisa

PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF DIGITAL DI YOGYAKARTA

[I0219077] [RINI KHOIROTUN NISA] Penulis Mahasiswa Program Studi Arsitektur   Fakultas Teknik A. Latar Belakang Transformasi budaya digital mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan manusia dan mengakibatkan semakin banyaknya manusia yang bergantung pada perangkat teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu, industri kreatif digital dinilai berpeluang lebih besar dalam menciptakan suatu bisnis yang bernilai tinggi dibandingkan industri kreatif lainnya. Yogyakarta menyimpan potensi besar pada sektor industri kreatif digital. Namun, kurangnya sarana pengembangan industri kreatif digital di Yogyakarta menjadi salah satu kendala.  Pusat industri kreatif digital di Yogyakarta hadir sebagai bangunan yang mewadahi kegiatan pengembangan industri kreatif digital seperti edukasi, eksperimen, produksi, promosi, dan ekshibisi. Perancangan pusat industri kreatif digital memerlukan desain yang dapat menyediakan lingkungan kreatif, mengoptimalkan kegiatan pengembangan industri kre...

Memilih, Memutuskan, Mendoakan

Dia, laki-laki yang selalu kuceritakan itu, pernah menulis di laman sosial medianya, "Hidupmu sekarang ini adalah hasil pilihanmu di masa lalu, dan pilihanmu di masa kini menentukan bakal seperti apa hidupmu di masa depan. Sebab hidup itu adalah pilihan. Maka segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi adalah hasil daripada pilihan kita. Lalu hidup seperti apa yang akan kita pilih?" Satu paragraf singkat itu kembali membuatku merenung lagi pagi ini. Entah kenapa apa-apa yang disuarakan olehnya dapat dengan mudah melesat masuk ke kepalaku. Membuatku menjadi takut melewati batasan yang diberikan oleh-Nya. Aku takut akan terlalu memuji dan membanggakannya yang pasti jika kulakukan tidak akan baik hasilnya bagi aku, pun dia. Dia benar, hidup memang sebuah pilihan. Apa yang lewat, apa yang sedang, dan apa yang akan, semua ditentukan oleh keputusan-keputusan yang kita ambil. Keputusan-keputusan itu akan membawa kita kepada garis takdir yang s...