Hujan dan Para Perindu
Ia bilang, tuan senja sedang haru
Ia menelusup, lewat jendela kaca kamar seorang perempuan,
Ia pikir, perempuan itu sedang sendu
Di tangannya ada selembar surat kulit kayu
Yang tak henti dibaca sebagai penyalur rindu
Sebagai pengingat perpisahan tanpa peringatan
Yang membuatnya menjadi bisu
Di mata perempuan itu, hujan selalu istimewa
Suaranya menjelma menjadi musik penenang kalbu
Rintiknya menjelma menjadi petrikor yang siap untuk dihidu
Alirannya menjadi kurir pengantar berpaket-paket rindu
Karena hujan adalah magis bagi para perindu
Yogyakarta, Maret 2018.
Rini Khoirotun Nisa
Komentar
Posting Komentar