Langsung ke konten utama

Harga Sebuah Pertemuan



Hidup tak lain dan tak bukan adalah masalah waktu. Dan waktu merangkum berbagai cerita luar biasa. Tentang sebuah pertemuan, tentang sebuah perpisahan, semuanya.


Dalam hidup, kita pasti akan bertemu dengan banyak orang baru. Pertemuan yang hanya sebatas berpapasan di jalan, bertemu di sudut kota, bertemu karena berada dalam satu ruang yang sama, bertemu karena sebuah organisasi, semua terangkum dalam waktu.

Tapi, apa kita sudah menyadari satu hal?

Bahwa setiap pertemuan yang terjadi tidak pernah menjadi sebuah kebetulan.

Saya berpikir keras untuk merangkum apa arti dari sebuah pertemuan. Dan pada akhirnya, saya menemukan satu benang merah untuk mengakhiri kalkulasi saya.

Bahwa semua adalah bagian dari rencana-Nya. Dia Yang Maha Segalanya. Pemilik segala cara untuk mengawali sebuah pertemuan. Tentang betapa luar biasanya dia mempertemukan satu manusia dengan manusia lain. Segala macam pertemuan itu ada di dalam kendali-Nya.

Pernah tidak, kalian bertemu dengan seseorang, hanya pertemuan singkat, tetapi bisa merubah hidup kalian? Pertemuan sederhana yang mampu membuat kalian berubah menjadi manusia yang berbeda. Kalian berangsur-angsur mulai memperbaiki diri. Meninggalkan segala yang buruk dan memulai menebar kebermanfaatan bagi sesama.

Pernah tidak, kalian merasa rencana Allah begitu luar biasa? Ketika Dia memberimu waktu untuk bertemu dengan seseorang yang mungkin akan menjadi jawaban dari doa-doa "Ya Allah, Ya Rabb-ku, selalu pertemukanlah aku dengan orang-orang baik." Yang akan membuat kalian terharu bahkan menangis jika mengingat betapa ajaib rencana-Nya.

Pernah tidak, kalian bertemu dengan seseorang, yang pembawaannya biasa saja, mungkin sekilas tak ada yang menarik. Tapi imannya membuatmu tertarik hingga akhirnya tersadar, dia adalah satu bagian dari kepingan puzzle lain yang Allah kirim untuk mengisi cerita dan ceria.

Pernah tidak, kalian bertemu dengan seseorang, hanya pertemuan singkat, tetapi rasanya sulit untuk mengucap "selamat tinggal". Lalu, di hari di mana pertemuan itu harus diakhiri, kalian menabung rindu dan menyampaikan salam lewat doa di sepertiga malam. Singkat memang, tapi rasanya kalian sudah sangat lama mengenalnya, pernah tidak?

Atau mungkin pernah tidak kalian mempunyai keraguan tentang pertemuan berikutnya dengan seseorang?

Aku pernah.

Dan rasanya luar biasa.

Pemahaman tentang betapa ajaib Dia mengatur rencana kadang membuatku sampai menangis, hehe. Betapa Allah Maha Baik hingga memberi cerita seperti ini. Betapa Allah Maha Baik telah mempertemukanku dengan orang-orang baik. Teman-teman yang baik. Semuanya.

Rasanya masih awam. Rasanya masih belum bisa terdeskripsikan. Tentang bagaimana makna besar dari sebuah pertemuan. Dan kau tahu? Pertemuan memang berharga sangat mahal. Bagi mereka orang-orang yang paham tentang itu. Bagi mereka yang diam-diam berada di balik layar dengan ribuan meter atau bahkan ribuan kilometer setapak. Bagi mereka yang hanya mampu mendoakan dalam diam, agar Dia memberi tiket untuk pertemuan selanjutnya.

Ketika kamu merasa jatuh, merasa lelah menghadapi hidup, merasa sudah tidak ingin bertahan lagi, ingatlah satu hal. Kamu harus tetap berjuang, karena bisa jadi, kamu adalah alasan bagi seseorang untuk bertahan. Bisa jadi kamu adalah alasan bagi seseorang untuk memperbaiki diri. Bisa jadi kamu adalah alasan bagi seseorang yang selalu berdoa agar ia dipertemukan kembali denganmu.

Jangan khawatir jika belum dipertemukan dengan orang-orang baik, seseorang yang tepat akan datang di waktu yang tepat pula. Karena Allah punya segala cara-Nya untuk mengawali sebuah pertemuan.



Rini Khoirotun Nisa
Yogyakarta, 29 April 2018

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan dan Para Perindu

Hujan dan Para Perindu Ia jatuh, membawa kabar dari alam, Ia bilang, tuan senja sedang haru Ia menelusup, lewat jendela kaca kamar seorang perempuan, Ia pikir, perempuan itu sedang sendu Di tangannya ada selembar surat kulit kayu Yang tak henti dibaca sebagai penyalur rindu Sebagai pengingat perpisahan tanpa peringatan Yang membuatnya menjadi bisu Di mata perempuan itu, hujan selalu istimewa Suaranya menjelma menjadi musik penenang kalbu Rintiknya menjelma menjadi petrikor yang siap untuk dihidu Alirannya menjadi kurir pengantar berpaket-paket rindu Karena hujan adalah magis bagi para perindu Yogyakarta, Maret 2018. Rini Khoirotun Nisa

PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF DIGITAL DI YOGYAKARTA

[I0219077] [RINI KHOIROTUN NISA] Penulis Mahasiswa Program Studi Arsitektur   Fakultas Teknik A. Latar Belakang Transformasi budaya digital mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan manusia dan mengakibatkan semakin banyaknya manusia yang bergantung pada perangkat teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu, industri kreatif digital dinilai berpeluang lebih besar dalam menciptakan suatu bisnis yang bernilai tinggi dibandingkan industri kreatif lainnya. Yogyakarta menyimpan potensi besar pada sektor industri kreatif digital. Namun, kurangnya sarana pengembangan industri kreatif digital di Yogyakarta menjadi salah satu kendala.  Pusat industri kreatif digital di Yogyakarta hadir sebagai bangunan yang mewadahi kegiatan pengembangan industri kreatif digital seperti edukasi, eksperimen, produksi, promosi, dan ekshibisi. Perancangan pusat industri kreatif digital memerlukan desain yang dapat menyediakan lingkungan kreatif, mengoptimalkan kegiatan pengembangan industri kre...

Memilih, Memutuskan, Mendoakan

Dia, laki-laki yang selalu kuceritakan itu, pernah menulis di laman sosial medianya, "Hidupmu sekarang ini adalah hasil pilihanmu di masa lalu, dan pilihanmu di masa kini menentukan bakal seperti apa hidupmu di masa depan. Sebab hidup itu adalah pilihan. Maka segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi adalah hasil daripada pilihan kita. Lalu hidup seperti apa yang akan kita pilih?" Satu paragraf singkat itu kembali membuatku merenung lagi pagi ini. Entah kenapa apa-apa yang disuarakan olehnya dapat dengan mudah melesat masuk ke kepalaku. Membuatku menjadi takut melewati batasan yang diberikan oleh-Nya. Aku takut akan terlalu memuji dan membanggakannya yang pasti jika kulakukan tidak akan baik hasilnya bagi aku, pun dia. Dia benar, hidup memang sebuah pilihan. Apa yang lewat, apa yang sedang, dan apa yang akan, semua ditentukan oleh keputusan-keputusan yang kita ambil. Keputusan-keputusan itu akan membawa kita kepada garis takdir yang s...