Kelak, jangan 'hanya' mencari yang cantik rupanya, tetapi carilah yang cantik hatinya.
Paras bisa menipu, wajah bisa menua, tetapi ketulusan hati tidak. Ketulusan hati akan bertahan hingga akhir, karena bumi Allah tidak butuh orang yang hanya sekedar mengandalkan cantik rupa.
Kelak, jangan 'hanya' mencari yang sikapnya bisa membuatmu nyaman. Namun, carilah ia yang akhlaknya membuatmu selalu merasa beruntung dipertemukan dengan perempuan itu. Nyaman saja tidak cukup. Bagaimana jika ternyata kamu sudah terlanjur nyaman, tapi ternyata dia bukan perempuan berakhlak baik? Pilar utama yang mampu menyangga sebuah hubungan adalah akhlak. Jika akhlaknya baik, ia pasti tahu apa yang baik dilakukan apa yang tidak. Ia pasti tahu bagaimana caranya menjaga kehormatanmu. Kelak, perempuan seperti itulah yang mampu memberimu kenyamanan dunia dan InsyaaAllah akhirat.
Untukmu laki-laki,
Kelak jangan hanya mencari yang fisiknya indah untuk kau pandang. Sungguh, bukan itu takaran utama dalam menemukan seseorang. Berusahalah untuk mencari perempuan cerdas. Cerdas akalnya, cerdas budinya, cerdas hatinya, karena kelak seorang Ibu akan menurunkan kecerdasannya kepada anaknya. Hanya seorang ibu. Fisik indah belum tentu ditularkan ke anaknya, tetapi otak cerdas sudah jelas.
Lalu, pertanyaannya, bagaimana caranya menemukan perempuan seperti itu? Yang ketulusan hatinya begitu menggetarkan. Yang akhlaknya begitu salehah. Yang otak dan seluruh hatinya benar-benar cerdas. Bagaimana? Jawabannya hanya satu, mulai dari dirimu sendiri. Mulailah memperbaiki dan memantaskan diri, insyaaAllah orang seperti itu akan mengikuti. Ingatlah selalu, laki-laki baik akan menemukan dan diperuntukkan bagi perempuan baik. Allah tidak pernah ingkar janji.
Untukmu perempuan,
Kelak, jangan 'hanya' mencari laki-laki yang hanya mencintaimu dari rupa. Sungguh, ia tidak benar-benar mencintaimu dengan tulus. Cinta yang tulus itu berasal dari hati, dia yang mencintai hatimu, otomatis akan mencintai seluruh hal yang ada dalam dirimu. Berlomba-lomba menjadi cantik? Boleh, tidak ada yang melarang. Tapi ingat, jangan sampai kecantikanmu nanti akan menuntunmu ke jalan yang menyimpang dari-Nya. Cantik rupa itu adalah berkah sekaligus ujian. Bisa membawamu ke jalan-Nya, atau menjerumuskanmu ke jalan yang lain.
Kelak, jangan 'hanya' mencari laki-laki yang membuatmu nyaman karena semua kata-kata rayuannya. Hingga akhirnya pipimu memerah dan tersenyum sepanjang malam. Namun, carilah ia yang akhlaknya mampu membuatmu senantiasa bersyukur dipertemukan dengannya. Karena percayalah, kelak laki-laki seperti itulah yang mampu menuntunmu menuju surga-Nya. Jika pemimpinmu, imammu, nanti saja akhlaknya sendiri tidak dapat dipertanggungjawabkan, bagaimana dia akan mempertanggungjawabkanmu kelak di hadapan-Nya? Bagaimana bisa seseorang yang belum mampu memastikan masa depannya sendiri menjanjikan masa depan untukmu?
Carilah laki-laki yang menurutmu dan menurut agamamu akan menjadi suami yang baik untukmu, ayah yang baik untuk anak-anakmu kelak, menantu yang baik untuk ayah dan ibumu, dan bersamanya kamu yakin mampu menebar kebermanfaatan sebagai bekal menuju surga-Nya. Kelak, biar ayahmu tidak kecewa telah memberikan anak perempuan yang begitu disayanginya kepada laki-laki yang demikian.
Lalu, bagaimana caranya menemukan dia yang demikian? Sama, mulai dari dirimu sendiri. Mulailah berproses dan memperbaiki diri, InsyaaAllah dia yang demikian akan mengikuti. Percayalah, perempuan baik hanya akan ditemukan dan diperuntukkan bagi laki-laki baik.
Untukmu laki-laki dan perempuan, yang saat ini sedang membaca tulisanku ini. Aku tidak bermaksud menggurui atau sok tahu karena aku pun belum dalam waktu untuk mencari. Aku hanya suka mengamati, hingga akhirnya aku mengamati lingkungan terlalu jeli. Aku melihat bagaimana laki-laki baik dan perempuan baik membesarkan anak mereka, anak itu tumbuh dalam naungan agama yang sangat baik, dan akan menjadi anak yang baik pula. Aku terlalu peka terhadap lingkunganku, hingga akhirnya hal kecil saja bisa kukupas menjadi rentetan paragraf yang jika aku tidak menuliskannya, aku akan merasa terganggu dengan pemikiranku sendiri. Aku juga melihat bagaimana pergaulan yang salah membesarkan seorang anak, lalu berimbas pada tutur katanya yang tidak sopan, tingkah lakunya yang tidak terarah, sungguh miris jika itu terjadi karena kita salah dalam proses mencari.
Semoga, siapapun yang sedang membaca ini, jika kalian sedang dalam proses mencari, semoga kalian segera menemukan orang-orang tepat yang akan membersamai kalian dalam perjalanan. Salah satu penulis favoritku bilang, orang baik di dunia ini banyak, sedangkan hanya ada satu yang tepat. Selebihnya adalah ujian.
Dan semoga yang saat ini sedang dalam taraf mengembangkan mimpi untuk diri sendiri, terus berproses memperbaiki dan memantaskan diri. Jadilah laki-laki dan perempuan yang mampu diandalkan suatu hari nanti. Kejarlah mimpimu, kejarlah semua cita, banggakan orang tuamu, agar kelak kau ditemukan atau menemukan dia yang benar-benar tepat dalam proses mencari.
Rini Khoirotun Nisa,
Yogyakarta, 27 Mei 2018.
Komentar
Posting Komentar