Aku selalu memikirkannya. Bagaimana jika nanti kamu tahu, ada yang diam-diam melangitkan namamu di sepertiga malam. Tanpa terlewat. Ia yang memohonkan segala kebaikan untukmu dan mendoakanmu agar kamu senantiasa mencintai Dia melebihi segalanya. Bagaimana jika nanti kamu tahu, ada yang diam-diam menaruh rasa kepadamu. Mencuri kabarmu dari banyak hal yang sekiranya ia tahu. Lalu hanya bisa diam dan kembali memohon pada Rabb-nya.
Bagaimana jika nanti kamu tahu, ada perempuan yang selalu menjadikanmu tokoh utama dalam setiap tulisannya. Menjadikanmu nyawa di setiap puisinya. Menjadikanmu warna di setiap gores kanvasnya. Akankah kamu akan bahagia, atau kamu akan merasa terusik karena ia diam-diam mencampuri kehidupanmu?
Lalu, bagaimana jika nanti kamu tahu, bahwa perempuan itu adalah aku? Yang selalu melangitkan namamu, yang selalu merayu Tuhan agar mendekatkanmu dengan-Nya, yang selalu menulis semua hal tentangmu. Apakah kamu akan marah?
Aku sedang berusaha untuk mengusahakanmu dengan caraku. Menghapus jarak lewat doa yang mengangkasa. Menyampaikan rindu dengan cara yang lebih bijaksana, dengan menuliskanmu dalam sebuah bait puisi. Apakah kamu akan risih?
Jika suatu saat kamu tahu, dan akhirnya merasa terganggu dengan semua hal yang aku lakukan, aku hanya akan diam. Tidak akan meminta maaf, atau menyesali semua tindakanku. Sebab ini hakku. Ini hakku untuk menyayangi seseorang. Ini hakku untuk mendoakan seseorang dalam diamku, melangitkan namanya, lalu memohonkan kebaikan untuknya di dunia dan di akhirat. Aku juga tak masalah, jika mungkin ada perempuan lain yang melakukan hal yang sama denganku. Sebab, itu adalah hak mereka. Hak mereka untuk menyayangi seseorang sebagaimana aku. Hak mereka untuk memenuhi langit sepertiga malam dengan doa-doa baiknya. Hak mereka untuk mengusahakanmu dengan cara-cara baiknya.
Namun, bagaimana jika suatu saat nanti, bukan kamu tujuan dari perjalanan ini? Bagaimana jika ternyata dari sekian doa untukmu yang mengangkasa, bukan doaku yang dipilih oleh-Nya?
Rini Khoirotun Nisa,
Yogyakarta, 19 Juli 2018.
Ya Allah.... Mewakili aku
BalasHapus