Langsung ke konten utama

Pak, Mak, Aku Takut Menjadi Dewasa



tangan bapak. 

Pak, Mak, umurku sudah delapan belas tahun lebih. Tahun ini bahkan akan menginjak usia 19, angka terakhir dengan kata "belas" di belakangnya. Angka terakhir dengan kata "teen" dalam Bahasa Inggris. Berarti, tahun depan aku tidak bisa disebut sebagai remaja lagi. Berarti, tahun depan bebanku lebih berat lagi. Aku akan mulai mendewasa dan bertarung di hiruk pikuk dunia yang kadang memuakkan. 

Tapi aku takut menjadi dewasa, aku takut sekali. Karena aku takut aku akan semakin sibuk, karena aku takut aku akan dikuasai oleh kesibukanku seperti orang-orang dewasa hari ini. Aku takut aku tak akan punya banyak waktu untuk membersamai kalian sesering saat ini. 

Pak, Mak, orang-orang dewasa di luar sana kadang memuakkan. Mereka mulai memanfaatkan agama untuk kepentingan politik. Mereka kadang beradu mulut untuk mempertahankan argumennya masing-masing yang kadang belum benar. Mereka terlalu memaksakan kehendak mereka tanpa berpikir apa imbasnya bagi orang lain. 

Aku takut menjadi dewasa. Aku takut menjadi mereka. 

Pak, Mak, aku minta maaf ya, kadang aku tidak sadar bahwa ketika aku mulai mendewasa, kalian juga ikut menua bersamaku. Ketika aku mendewasa, tangan Mamak yang dulu mengelus rambutku juga akan mulai mengeriput. Ketika aku mendewasa, tubuh gagah Bapak yang dulu memanggulku melihat karnaval juga akan mulai membungkuk. Ketika aku mendewasa, kalian yang selalu mendengar ceritaku, mendengar tangisku, juga akan mulai melemah.

Aku takut, Pak. Aku takut, Mak. 

Karena menjadi dewasa artinya aku akan semakin jauh dari keluarga. Aku akan mengejar mimpi di luar kota. Aku akan melancong pergi ke lain negara. Bukan karena aku sangat ingin berpergian, aku pun tidak suka meninggalkan rumah. 

Tapi aku ingin mewujudkan mimpi Bapak dan Mamak. Bapak dan Mamak ingin dewasa nanti aku menjadi manfaat untuk dunia, dan untuk mewujudkan mimpi tersebut, aku tidak bisa hanya berdiam diri di rumah. 

Semoga nanti ketika aku mulai mendewasa, aku bisa dewasa dengan bijak. Semoga nanti ketika aku mulai mendewasa, aku bisa dewasa dengan tetap peduli pada manusia. 

Semoga ketika nanti aku dewasa, aku akan mendewasa dengan senyum kalian di setiap harinya. 

Karena aku takut menjadi dewasa, tanpa kalian. 

Rini Khoirotun Nisa
15 Januari 2019.

Komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan dan Para Perindu

Hujan dan Para Perindu Ia jatuh, membawa kabar dari alam, Ia bilang, tuan senja sedang haru Ia menelusup, lewat jendela kaca kamar seorang perempuan, Ia pikir, perempuan itu sedang sendu Di tangannya ada selembar surat kulit kayu Yang tak henti dibaca sebagai penyalur rindu Sebagai pengingat perpisahan tanpa peringatan Yang membuatnya menjadi bisu Di mata perempuan itu, hujan selalu istimewa Suaranya menjelma menjadi musik penenang kalbu Rintiknya menjelma menjadi petrikor yang siap untuk dihidu Alirannya menjadi kurir pengantar berpaket-paket rindu Karena hujan adalah magis bagi para perindu Yogyakarta, Maret 2018. Rini Khoirotun Nisa

PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF DIGITAL DI YOGYAKARTA

[I0219077] [RINI KHOIROTUN NISA] Penulis Mahasiswa Program Studi Arsitektur   Fakultas Teknik A. Latar Belakang Transformasi budaya digital mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan manusia dan mengakibatkan semakin banyaknya manusia yang bergantung pada perangkat teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu, industri kreatif digital dinilai berpeluang lebih besar dalam menciptakan suatu bisnis yang bernilai tinggi dibandingkan industri kreatif lainnya. Yogyakarta menyimpan potensi besar pada sektor industri kreatif digital. Namun, kurangnya sarana pengembangan industri kreatif digital di Yogyakarta menjadi salah satu kendala.  Pusat industri kreatif digital di Yogyakarta hadir sebagai bangunan yang mewadahi kegiatan pengembangan industri kreatif digital seperti edukasi, eksperimen, produksi, promosi, dan ekshibisi. Perancangan pusat industri kreatif digital memerlukan desain yang dapat menyediakan lingkungan kreatif, mengoptimalkan kegiatan pengembangan industri kre...

Memilih, Memutuskan, Mendoakan

Dia, laki-laki yang selalu kuceritakan itu, pernah menulis di laman sosial medianya, "Hidupmu sekarang ini adalah hasil pilihanmu di masa lalu, dan pilihanmu di masa kini menentukan bakal seperti apa hidupmu di masa depan. Sebab hidup itu adalah pilihan. Maka segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi adalah hasil daripada pilihan kita. Lalu hidup seperti apa yang akan kita pilih?" Satu paragraf singkat itu kembali membuatku merenung lagi pagi ini. Entah kenapa apa-apa yang disuarakan olehnya dapat dengan mudah melesat masuk ke kepalaku. Membuatku menjadi takut melewati batasan yang diberikan oleh-Nya. Aku takut akan terlalu memuji dan membanggakannya yang pasti jika kulakukan tidak akan baik hasilnya bagi aku, pun dia. Dia benar, hidup memang sebuah pilihan. Apa yang lewat, apa yang sedang, dan apa yang akan, semua ditentukan oleh keputusan-keputusan yang kita ambil. Keputusan-keputusan itu akan membawa kita kepada garis takdir yang s...