Langsung ke konten utama

Sebaik-baiknya Perempuan





Allah begitu menyayangimu hingga Dia menciptakanmu menjadi seorang perempuan.

Pernah berpikir demikian?

Aku pernah. Selepas sholat subuh tadi, aku menyadari hal ini.

Kita diciptakan menjadi seorang perempuan dengan alasan yang luar biasa. Alasan yang (mungkin) kadang tidak pernah kita pikirkan. Dan di detik ketika aku menyadarinya, aku kembali paham bahwa Allah memang benar telah mengatur segalanya dengan sangat luar biasa.

Bahwa perempuan adalah mahkota. Yang akan dibanggakan kedua orang tuanya. Yang harus dijunjung tinggi kehormatannya. Yang harus dijaga segenap dan sepenuh jiwa. Bahwa perempuan adalah rumah. Tempat paling nyaman untuk pulang dan berbagi keluh kesah. Tempat suaminya pulang dan bertukar pikiran. Tempat anaknya belajar memaknai hidup untuk kali pertama.

Pernah bertanya mengapa Allah menciptakan hati perempuan lebih rapuh?
Karena Allah kelak akan mengirim seseorang untuk menjaga hati itu. Ia akan mengirim seorang laki-laki yang akan menemani hati yang rapuh itu berjalan.

Pernah bertanya mengapa perempuan lebih mudah menangis?
Karena Allah kelak akan mengirim seseorang yang jemarinya selalu siap mengusap air mata itu. Ia akan mengirim seorang laki-laki yang akan selalu berusaha untuk membuat tawa terbit dari wajah sedih itu.

Pernah bertanya mengapa perempuan lebih menggunakan hati dibanding logika?
Karena itu adalah alasan kenapa perempuan menjadi tempat pengayoman terbaik di muka bumi. 

Karena dengan hati, kelak ia mampu mengurus suami dan anak-anaknya. Karena dengan hati, kelak ia mampu bertahan ketika (mungkin) semua orang di bumi tak lagi memiliki simpati. Hati seorang perempuan itu selayaknya kapas. Jika bagian ujungnya terkena setetes air, maka ikutlah basah seluruh bagiannya.

Ya Allah, sebegitu hati-hatinya Kau ciptakan seorang Hawa, ya?
Karena Allah sudah sehebat itu menciptakan kita, perempuan. Kita juga harus berusaha untuk menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia. Tidak cukup hanya dengan menjadi cantik paras, karena perempuan harus cerdas. Perempuan harus beretika, karena wajah akan menua, tapi hati tidak. 

Di tengah banyaknya perempuan yang takut terbakar matahari, mari kita lebih takut terbakar api neraka. Di tengah banyaknya perempuan yang takut kekasihnya marah, mari kita lebih takut kalau Allah yang marah. Di tengah banyaknya perempuan yang takut kekasihnya cemburu, mari kita lebih takut kalau Allah yang cemburu.

Allah itu pencemburu. Ia tidak suka kalau ada nama lain yang lebih sering kau sebut daripada nama-Nya. Ia tidak suka jika kau lebih mengagung-agungkan hamba-Nya daripada Yang Menciptakan.

Be like a diamond; precious and rare. Not like a stone that can be found everywhere. 

Rini Khoirotun Nisa
Yogyakarta, 1 Mei 2018.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan dan Para Perindu

Hujan dan Para Perindu Ia jatuh, membawa kabar dari alam, Ia bilang, tuan senja sedang haru Ia menelusup, lewat jendela kaca kamar seorang perempuan, Ia pikir, perempuan itu sedang sendu Di tangannya ada selembar surat kulit kayu Yang tak henti dibaca sebagai penyalur rindu Sebagai pengingat perpisahan tanpa peringatan Yang membuatnya menjadi bisu Di mata perempuan itu, hujan selalu istimewa Suaranya menjelma menjadi musik penenang kalbu Rintiknya menjelma menjadi petrikor yang siap untuk dihidu Alirannya menjadi kurir pengantar berpaket-paket rindu Karena hujan adalah magis bagi para perindu Yogyakarta, Maret 2018. Rini Khoirotun Nisa

PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF DIGITAL DI YOGYAKARTA

[I0219077] [RINI KHOIROTUN NISA] Penulis Mahasiswa Program Studi Arsitektur   Fakultas Teknik A. Latar Belakang Transformasi budaya digital mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan manusia dan mengakibatkan semakin banyaknya manusia yang bergantung pada perangkat teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu, industri kreatif digital dinilai berpeluang lebih besar dalam menciptakan suatu bisnis yang bernilai tinggi dibandingkan industri kreatif lainnya. Yogyakarta menyimpan potensi besar pada sektor industri kreatif digital. Namun, kurangnya sarana pengembangan industri kreatif digital di Yogyakarta menjadi salah satu kendala.  Pusat industri kreatif digital di Yogyakarta hadir sebagai bangunan yang mewadahi kegiatan pengembangan industri kreatif digital seperti edukasi, eksperimen, produksi, promosi, dan ekshibisi. Perancangan pusat industri kreatif digital memerlukan desain yang dapat menyediakan lingkungan kreatif, mengoptimalkan kegiatan pengembangan industri kre...

Memilih, Memutuskan, Mendoakan

Dia, laki-laki yang selalu kuceritakan itu, pernah menulis di laman sosial medianya, "Hidupmu sekarang ini adalah hasil pilihanmu di masa lalu, dan pilihanmu di masa kini menentukan bakal seperti apa hidupmu di masa depan. Sebab hidup itu adalah pilihan. Maka segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi adalah hasil daripada pilihan kita. Lalu hidup seperti apa yang akan kita pilih?" Satu paragraf singkat itu kembali membuatku merenung lagi pagi ini. Entah kenapa apa-apa yang disuarakan olehnya dapat dengan mudah melesat masuk ke kepalaku. Membuatku menjadi takut melewati batasan yang diberikan oleh-Nya. Aku takut akan terlalu memuji dan membanggakannya yang pasti jika kulakukan tidak akan baik hasilnya bagi aku, pun dia. Dia benar, hidup memang sebuah pilihan. Apa yang lewat, apa yang sedang, dan apa yang akan, semua ditentukan oleh keputusan-keputusan yang kita ambil. Keputusan-keputusan itu akan membawa kita kepada garis takdir yang s...